Preaload Image
  • Wrenn Midtgaard posted an update 1 year, 11 months ago

    Dengan menggunakan akal dan rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia. Dalam perjalanan sejarahnya, perenialisme berkembang dalam dua sayap yang berbeda yaitu golongan teologis yang ingin menegkkan supremasi ajaran agama dan dari kelompok yang skuler yang berpegang teguh dengan ajaran filsafat Plato Dan Aristoteles. Kadang-kadang orang tidak membedakan antara perenialisme dengan neotonisme. Ia mengajarkan cara berfikir atas prinsip realitas, yang lebih dekat dengan alam kehidupan manusia sehari-hari. Prinsip mendasar perenialis kemudian dikembangkan pula oleh Sayyed Husein Nasr seorang filsuf islam kontemporer yanh mengatakan bahwa manusia memiliki fitrah yang sama yang berpangkal pada asal kejadiannya yang fitri yang memiliki konsekuensi logis pada watak kesucian dan kebaikan. Misalnya meditasi, pendidikan kesenian, pengajian, sekolah minggu, dan lain-lain. Selain itu, jumlah sekolah dan jumlah guru juga harus ditingkatkan di Pulau Maluku dan Papua agar APK SD/MI dan APM SMP/MTs di Pulau Maluku dan Papua dapat meningkat. Menurut Arithoteles dalam Uyo Sadulloh (2008:153) manusia adalah makhluk materi dan rohani sekaligus.

    Sebagai materi, ia menyadari bahwa manusia dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi dan sosial. Manusia sebagai hewan rasional memiliki kesadaran intelektual dan spiritual, ia hidup dalam alam materi sehingga akan menuju pada derajat yang lebih tinggi, yaitu kehidupan yang abadi, alam supernatural. Demikian pula pandangan-pandangan aksiomatis lain seperti yang diutarakan oleh Plato dan Aristoteles. Pandangan yang harnpir senada dikemukakan oleh Lawrence E. Shapiro (199), Daniel Goleman (1997), bahwa pendidikan berperan untak mengembangkan kecerdasan kognitif dan kecerdasan emosional, lalu la menambahkan bahwa kedua kederdasan ini harus di capai secara bersama-sama, sebab betapa banyak orang yang rneniffiki kederadasan kognitif yang tinggi, tetapi kecerdasan emosionalnya rendah sehingga la gagal dalam menjalangkan tugas yang diembangnya. Jadi akal inilah yang perlu mndapat tuntunan, sekolah rendah memberikan pendidikan dan pengetahuan serba dasar. Namun, disegani dan dihormati tentu berbeda definisi dengan kata ditakuti. 3. Ranah psikomotor; ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Sistem pendidikan yang baik juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi pendidikan di Indonesia. Namun jika diperlukan, UU Nomor 20 tahun 2003, memberi kemungkinan kepada pemerintah untuk menerapkan konsep “compulsary education”, sehingga Universitas Sumatera Utara berkonsekuensi adanya sanksi hukum bagi yang tidak mau melaksanakan tanggung jawabnya terhadap program wajib belajar, baik pemerintah, pemerintah daerah, orangtua, maupun peserta didik.

    Wajib belajar berfungsi mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara Indonesia.Wajib belajar bertujuan memberikan pendidikan minimal bagi warga negara Indonesia untuk dapat mengembangkan potensi dirinya agar dapat hidup mandiri di dalam masyarakat atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebisa mungkin anak menempuh pendidikan wajib. Program vaksin bagi anak itu baik, namun mewajibkan nya sebagai salah satu syarat tertentu bukanlah suatu hal yang tepat. Thomas aquina menekankan dua hal dalam pemikiran tentang realitannya, yaitu : 1) dunia tidak diadakan dari semacam bahan dasar, dan 2) penciptaan tidak terbatas pada satu saat saja. Salah satu unsur masyarakat adalah adanya interaksi sosial. Pada masyarakat Barat hak asasi lebih menjadi wacana yang dominan daripada kewajiban asasi. Penanaman pendidikan karakter siswa di sekolah dasar dan di masyarakat. Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil. Dewan Pendidikan Teknis Seluruh India (AICTE) juga dibentuk untuk mengawasi kontrol kualitas pendidikan teknis dan mengatur pendirian perguruan tinggi profesional swasta baru. Serta dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Pasal 1 dikemukakan, bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

    Setidaknya ada keuntungan yang menjadi keunggulan dan kekurangan dari sistem pendidikan formal. Philip H.Coombs berpendapat bahwa pendidikan non-formal adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajar. Sertifikat yang diperoleh dari ujian negara ini akan sangat berguna bagi si anak untuk mencari pekerjaan yang layak. Sikap ini bukanlah nostalgia (rindu akan hal-hal yang sudah lampau semata-mata) tetapi telah berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan-kepercayaan tersebut berguna bagi abad sekarang. pendidikan dasar mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Ukuran kebenaran dan ukuran moral merupakan sofisme adalah manusia secara pribadi, sehingga pada zaman itu tidak ada kepastian dalam moral, tidak ada kepastian dalam kebenaran, tergantung pada masing-masing individu. Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Berdasarkan pendapat tujuan pendidikan yang dikemukakan para ahli diatas maka dapat disimpulkan tujuan pendidikan adalah untuk mewujudkan peserta didik untuk hidup bahagia demi kebahagiaannya sendiri.